UPAYA PENINGKATAN IMAN DAN TAQWA SISWA SMA
MELALUI INTEGRASI PELAKSANAAN INFAK
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
POKOK BAHASAN PROGRAM LINIER
Oleh: Jumbadi
ABSTRAK
Makalah ini, mendeskripsikan tentang upaya peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa melalui pembelajaran yang mengitegrasikan Imtaq dan Iptek. Pembelajaran dalam hal ini adalah pembelajaran matematika di kelas III SMA semester pertama materi bahasan Program Linier yang diitegrasikan dengan pelaksanaan Infak. Program Linier merupakan salah satu materi yang merupakan aplikasi matematika dalam bidang ekonomi.
Masalah dalam makalah ini adalah : Bagaimana bentuk pembelajaran Program Linier mata pelajaran Matematika di SMA yang mengintegrasikan pemahaman terhadap pelaksanaan Infak dalam upaya peningkatan imtaq siswa ?
Dalam menyelesaikan masalah dengan Program Linier, paling tidak ada tiga langkah, yaitu (1) mengubah soal cerita menjadi model matematika, (2) menggambar daerah penyelesaian dari model matematika, dan (3) menentukan nilai maksimum
Adapun cara menyelesaikan masalah dengan Program Linier yang dikaitkan dengan upaya peningkatan imtaq siswa tentang kesadaran berinfak adalah dengan menambahkan satu pertanyaan tentang besarnya infak setelah memperoleh keuntungan/laba dari suatu usaha. Dengan demikian urutan penyelesaian masalah dengan Program Linier yang dikaitkan dengan infak adalah sebagai berikut: (1).mengubah soal cerita menjadi model matematika (2) menggambar daerah penyelesaian dari model matematika (3) menentukan nilai maksimum (4) menentukan besar infak dari laba/keuntungan maksimum.
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Tujuan Pendidikan Nasional seperti tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional antara lain adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini memberi isyarat bahwa semua mata pelajaran yang diberikan di sekolah perlu terkoordinasikan, terpadu dan sinkron menuju kepada peningkatan keimanan dan ketaqwaan peserta didik sesuai dengan agama yang dianutnya. Dengan perkataan lain, peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa bukan hanya menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran Pendidikan Agama saja, tetapi juga guru mata pelajaran lain sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di SMA merupakan ilmu dasar dewasa ini telah berkembang amat pesat. Dua ciri penting dari matematika adalah (1) memiliki obyek kejadian yang abstrak dan (2) berpola pikir deduktif dan konsisten. Adapun fungsi pembelajaran matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan mata pelajaran yang banyak berhubungan dengan bilangan atau angka. Dalam proses pembelajarannya dapat ditempuh, di antaranya dengan diaktifkannya siswa menyelesaikan problem-problem matematika dalam kelompok-kelompok, digunakan alat peraga, diberikan permainan-permainan yang menarik dan lain-lain. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa kepada matematika.
Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah bahwa mulai tahun pelajaran 2004/2005, semua jenjang pendidikan di Indonesia menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam sistem KBK, sesuai dengan kewenangannya, pemerintah Pusat telah menetapkan Kemampuan Dasar dan Kompetensi Dasar untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran Matematika di SMA, telah dirumuskan sembilan standar kompetensi sebagai berikut:.
1. Menggunakan operasi dan sifat serta manipulasi aljabar dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma; persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat; sistem persamaan linear-kuadrat; pertidaksamaan satu variabel; logika matematika.
2. Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah.
3. Menggunakan sifat dan aturan geometri dalam menentukan kedudukan titik, garis dan bidang; jarak; sudut; dan volum.
4. Menggunakan aturan statistika dalam menyajikan dan meringkas data dengan berbagai cara serta memberi tafsiran; menyusun, dan menggunakan kaidah pencacahan dalam menentukan banyak kemungkinan; dan menggunakan aturan peluang dalam menentukan dan menafsirkan peluang kejadian majemuk.
5. Menggunakan manipulasi aljabar untuk merancang rumus trigonometri dan menyusun bukti.
6. Menyusun dan menggunakan persamaan lingkaran beserta garis singgungnya; menggunakan algoritma pembagian, teorema sisa, dan teorema faktor dalam pemecahan masalah; menggunakan operasi dan manipulasi aljabar dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan fungsi komposisi dan fungsi invers.
7. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan dalam pemecahan masalah.
8. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah.
9. Merancang dan menggunakan model matematika program linear serta menggunakan sifat dan aturan yang berkaitan dengan barisan, deret, matriks, vektor, transformasi, fungsi eksponen dan logaritma dalam pemecahan masalah.
Nampak bahwa Program Linier merupakan salah satu materi bahasan yang perlu di ajarkan dalam mata pelajaran Matematika di SMA. Materi Program Linier ini diajarkan pada pembelajaran Matematika di kelas III SMA semester pertama. Program Linier merupakan penerapan matematika dalam bidang ekonomi. Dengan bantuan Program Linier sesorang dapat menghitung keuntungan/laba maksimum dari suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang atau oleh suatu perusahaan. Menurut Islam, setelah seseorang memperoleh suatu keuntungan (rezeki), dianjurkan untuk menyisihkan sebagian rezeki yang diperolehnya dijalan Allah SWT yang sering disebut sebagai infak. Menginfakkan sebagian rezeki yang diperoleh seseorang merupakan salah satu bukti keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Semua mata pelajaran selain Pendidikan Agama Islam, diharapkan dapat diitegrasikan peningkatan iman dan taqwa (imtaq) bagi para siswa dalam pelaksanaan pembelajarannya, termasuk dalam pembelajaran Program Linier mata pelajaran Matematika .
B. MASALAH
Bagaimana bentuk pembelajaran Program Linier mata pelajaran Matematika di SMA yang mengintegrasikan pemahaman terhadap pelaksanaan Infak dalam upaya peningkatan imtaq siswa ?
II. KAJIAN TEORI DAN FAKTA
A. Materi Bahasan Program Linier Mata Pelajaran Matematika SMA
Sesuai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), untuk mata pelajan matematika SMA salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai siswa SMA adalah bahasan Program Linier
1. Kompetensi Dasar : Merumuskan masalah nyata ke dalam model matematika sistem pertidaksamaan linear, menyelesaikan, dan menafsirkan hasil yang diperoleh.
2. Materi Pokok : Program Linier
Program Linier merupakan salah satu materi yang merupakan aplikasi matematika dalam bidang ekonomi. Dalam proses pembelajarannya guru perlu menguraikan secara urut beberapa bahasan berikut :
a. Mengubah soal cerita menjadi model matematika
b. Menggambar daerah penyelesaian dari model matematika
c. Menentukan nilai maksimum
3. Contoh Penyelesaian masalah dengan Program Linier.
Untuk memberi gambaran tentang materi pembelajaran Program Linier mata pelajaran matematika di SMA, berikut ini diberikan soal yang dapat diselesaikan dengan langkah-langkah dalam penyelesaian dengan Program Linier.
Suatu peswat udara mempunyai tempat duduk tidak lebih dari 50 buah. Setiap penumpang bagasinya dibatasi. Untuk setiap penumpang kelas utama 60 kg, dan untuk setiap penumpang kelas ekonomi 20 kg. Pesawat ini hanya dapat membawa bagasi 1200 kg. Jika tiket untuk setiap penumpang kelas utama Rp. 100.000,- dan untuk kelas ekonomi Rp. 50.000,-. Tentukan jumlah uang yang diterima sebesar-besarnya dari penjualan tiket untuk sekali terbang( Ismail B, 1987: 156).
Penyelesaian
a. Langkah 1: Membuat Model Matematika
Misal Banyak penumpang kelas utama = x
Banyak penumpang kelas ekonomi = y
Jumlah uang penjualan tiket = P
Model matematikanya adalah :
x + y £ 50
60 x + 20 y £ 1200
x > 0
y > 0
P = 100.000 x + 50.000 y
Model matematika tersebut dapat disederhanakan sebagai berikut :
x + y £ 50
3 x + y £ 60
x > 0
y > 0
P = 100.000 x + 50.000 y
b. Langkah 2: Menggambar daerah penyelesaian dari langkah ke 1
3 x + y = 60
(0,50
(5, 45)
DP
)
(20,0)
x + y = 50
c. Langkah 3: Menentukan nilai maksimum
Tentukan titik potong garis x + y = 50 dan 3 x + y = 60.
x + y = 50
3 x + y = 60
-2x = -10
x = 5, maka y = 45, jadi titik potongnya ( 5 , 45 )
Buat tabel sebagai berikut :
P = 100.000 x + 50.000 y
Titik
Nilai P
(20,0)
2.000.000
(5, 45)
2.750.000
(0,50)
2.500.000
Terlihat Nilai maksimum adalah 2.750.000
Jadi Jumlah uang yang diterima dari penjualan tiket untuk sekali terbang paling banyak sebesar Rp. 2.750.000
B. Pentingnya Infak Bagi Muslim
1. Pengertian Infak
Kata Infak berasal dari bahasa Arab “Infaq”. Menurut bahasa, Infak dapat diartikan hal yang membelajakan atau menafkahkan. Infak menurut istilah agama Islam yaitu menafkahkan atau membelanjakan sebagian harta benda yang dimiliki di jalan yang diridhai Allah SWT, misalnya menginfakkan harta untuk pembangunan masjid, madrasah, jalan, untuk dakwah Islam dan kepentingan lainnya yang diridhai oleh Allah SWT (Rahmat Abd. Pasya. 2005: 51).
Menginfakkan harta benda yang dicintai di jalan Allah SWT tidaklah sia-sia, bahkan mendapatkan pahala lebih besar dari yang pernah dikeluarkannya. Infak juga berfungsi sebagai kesempurnaan Iman dan Islam seseorang. Beberapa ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan perintah Infaq antara lain:
1. Q.S. Al Baqarah : 254
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa’at. Dan Orang-orang kafir itulah orang-orang zhalim.” ( Q.S. Al Baqarah : 254).
2. Q.S. Al Baqarah: 261
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(Q.S. Al Baqarah: 261).
3. Q.S. Ali Imran: 92
“Kamu sesekali tidak akan sampai kepada suatu kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu sanggup menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan (infakkan), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui” ( Q.S. Ali Imran: 92).
2. Hukum Infak
Hukum asal memberikan infak sama dengan hukum memberikan sedekah jariyah
yaitu sunah. Namun dalam keadaan tertentu, hukumnya bisa menjadi wajib,makruh bahkan haram. (Rahmat Abd. Pasya, 2005: 52)
a. Sunah : apabila memiliki kelebihan harta dan kita mampu menginfakkan harta itu.
b.Wajib : apabila orang yang menerimanya adalah mereka yang sangat membutuhkannya
c. Makruh : apabila harta yang diberikan tidak dimanfaatkan atau diberikan kepada mereka yang mampu.
d.Haram : apabila harta yang diberikan digunakan untuk perbuatan tercela ( berjudi, mabuk-mabukan, zina dan sebagainya).
3. Manfaat Infak
Adapun manfaat dan kegunaan infak antara lain:
a. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
b. Meringankan kesulitan orang lain.
c. Mempersiapkan bekal di akherat
d. Menghapus kecemburuan masyarakat dan menutup jurang pemisah antara orang kaya dan miskin
e. Memajukan lembaga-lembaga pendidikan Islam
f. Meningkatkan syiar Islam (Rahmat Abd. Pasya. 2005: 52)
C. Pengamalan Infak Siswa SMA
Menurut pengematan penulis dan juga hasil sharing dengan guru pendidikan agama Islam di SMAN Negeri Colomadu, secara umum pengamalan infak dari para siswa SMA masih tergolong rendah. Hal ini mungkin sekali karena kurangnya pemahaman para siswa terhadap pentingnya zakat ini.
III. TINJAUAN / ULASAN
1. Cara Pengaitan Materi Pembelajaran Program Linier dengan Imtaq
Untuk mengaitkan materi pembelajaran Program Linier dengan Imtaq, guru dapat menghubungkannya dengan Q.S. Al Baqarah : 254 sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa’at. Dan Orang-orang kafir itulah orang-orang zhalim.” ( Q.S. Al Baqarah : 254).
Selanjutnya Q.S. Al Baqarah: 261, yang berbunyi:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(Q.S. Al Baqarah: 261).
Serta dipertegas lagi dengan Q.S. Ali Imran: 92
“Kamu sesekali tidak akan sampai kepada suatu kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu sanggup menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan (infakkan), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui” ( Q.S. Ali Imran: 92).
Nampak dari ketiga ayat tersebut secara tegas Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk menyisihkan sebagian rezeki yang telah diperolehnya, guna di belanjakan/diinfakkan di jalan Allah. Misalnya menginfakkan harta untuk pembangunan masjid, madrasah, pembuatan jalan, untuk pengajian, membantu orang yang kekurangan, membantu anak yatim dan kepentingan lainnya yang diridhai oleh Allah. Menginfakkan harta benda yang dicintai di jalan Allah SWT tidaklah sia-sia, bahkan mendapatkan pahala lebih besar tujuh ratus kali lipat dari yang pernah dikeluarkannya. Dapat dikatakan bahwa dengan diinfakkan harta tidak akan berkurang bahkan akan semakin bertambah banyak dan disisi Allah akan mendapatkan pahala yang sangat besar. Disamping itu infak juga berfungsi sebagai kesempurnaan Iman dan Islam seseorang, sekaligus sebagai tanda syukur seseorang kepada Allah SWT. Ingat bahwa jika kita syukur maka Allah akan menambah kenikmatan yang kita peroleh, namun jika kita kufur maka azab Allah sangat pedih.
Dalam setiap perniagaan yang memberikan keuntungan/laba, baik yang masih kecil maupun yang sudah ber-omset besar, baik usaha pribadi maupun perusahaan yang lebih besar, untuk menghitung perolehan keuntungan maksimal sering menggunakan bantuan Matematika khususnya dengan Program Linier. Setelah memperoleh keuntungan/ laba tentunya sebagian dari hasil usaha itu kita infakkan / belanjakan di jalan Allah. Dalam hal penyelesaian masalah suatu usaha agar memperoleh keuntungan/laba maksimal dengan Program Linier, guru dapat menambahkan pertanyaan baru yang berhubungan dengan peningkatan imtaq siswa, khususnya tentang pentingnya kesadaran pelaksanaan infak. Misalnya siswa dimohon menghitung berapa besar infak yang dikeluarkan dari hasil keuntungan yang diperoleh, jika ditetapkan infaq 2,5 %. atau 1% dan sebagainya.
Dengan demikian, materi Program Linier mata pelajaran Matematika SMA yang mengintegrasikan pemahaman infak, dapat dibuat urutan sebagai berikut:
1. Mengubah soal cerita menjadi model matematika
2 Menggambar daerah penyelesaian dari model matematika
3 Menentukan nilai maksimum dan menentukan besar infak dari nilai maksimum dengan prosentase yang ditentukan.
Untuk memotivasi tentang pentingnya membelanjakan harta di jalan Allah dengan ikhlas, para siswa dimohon mendalami Q.S Al Baqarah : 264.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si-penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang diatasnya ada tanah, kemudian batu itu di timpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” ( Q.S. Al Baqarah : 264).
2. Contoh penyelesaian masalah dengan Program Linier yang dikaitkan dengan
kesadaran berinfak
Berikut ini dipaparkan contoh permasalahan yang dapat diselesaikan dengan Program
Linier yang diintegrasikan dengan pentingnya kesadaran siswa terhadap infak.
1. Sebuah perusahaan real estate akan membangun kompleks perumahan di atas lahan seluas 12.500 m2, yang terdiri atas dua tipe rumah. Sebuah rumah tipe I memerlukan
luas lahan 150 m2 dan sebuah rumah tipe II memerlukan lahan 100 m2. Selain itu 1700 m2 lahan harus disisihkan untuk fasilitas jalan dan taman.Rumah yang dibangun tidak boleh lebih dari 960 buah.Rumah tipe I dan tipe II masing-masing memberikan keuntungan Rp. 5 juta dan Rp. 4 juta.,
Tentukan a. Keuntungan maksimum yang diperoleh perusahaan real estate dalam
proyek tersebut
b. Besar infak yang dikeluarkan oleh perusahaan real estate tersebut, jika ditentukan sebesar 2,5% dari keuntungan.
Penyelesaian
a. Langkah 1: Membuat Model Matematika
Misal Banyak Rumah tipe I = x
Banyak Rumah tipe II= y
Jumlah keuntungan = K
Model matematikanya adalah :
x + y £ 960
150 x + 100 y £ 108.000
x > 0
y > 0
K = 5.000.000 x + 4.000.000 y
Model matematika tersebut dapat disederhanakan sebagai berikut :
x + y £ 960
3 x + 2 y £ 2.160
x > 0
y > 0
K = 5.000.000 x + 4.000.000 y
b. Langkah 2: Menggambar daerah penyelesaian dari langkah ke 1
3 x + 2 y = 2.160
(0,960)
(240,720)
DP
(720,0)
x + y = 960
c. Langkah 3: Menentukan nilai maksimum
Tentukan titik potong garis x + y = 960 dan 3 x + 2y = 2160.
2x + 2y = 1920
x + 2y = 2160
-x = -240
x = 240, maka y = 720, jadi titik potongnya (240 , 720 )
Buat tabel sebagai berikut :
K = 5.000.000 x + 4.000.000 y
Titik
Nilai K
(720,0)
3.600.000.000
(240,720)
4.080.000.000
(0,960)
3.840.000.000
Terlihat Nilai maksimum adalah 4.080.000.000
Jadi a. Keuntungan paling banyak sebesar Rp. 4.080.000.000,-
b. Besar infak yang harus dibayarkan : 2.5 % X Rp. 4.080.000.000,- =
Rp.102.000.000,-
2. Seorang penjaja kue membeli kue A dengan harga Rp.1000,- dan dapat menjualnya dengan harga Rp. 1300,00 setiap potong. Ia membeli kue B Rp.2000,- setiap potong dan dapat menjualnya Rp. 2800,-. Jika ia hanya mempunyai modal Rp.40.000,-dan setiap hari ia hanya dapat menjual kue itu sebanyak 30 potong, maka hitunglah
a. Laba terbesar yang diperoleh penjaja kue tersebut selama 30 hari..
b. Infak yang perlu dibayarkan setelah 30 hari sebesar 1% dari laba terbesar.
Penyelesaian
a. Langkah 1: Membuat Model Matematika
Misal: Banyak kue A = x
Banyak kue B = y
Laba untuk satu hari = L
Model matematikanya adalah :
x + y £ 30
1000 x + 2000 y £ 40.000
x > 0
y > 0
L = 300 x + 800 y
Model matematika tersebut dapat disederhanakan sebagai berikut :
x + y £ 30
x +2 y £ 40
x > 0
y > 0
L = 300 x + 800 y
b. Langkah 2: Menggambar daerah penyelesaian dari langkah ke 1
x + y = 30
(0,20)
(20,10)
DP
(30,0) x +2 y = 40
c. Langkah 3: Menentukan nilai maksimum
Tentukan titik potong garis x + y = 30 dan x +2 y = 40
x + y = 30
x +2y = 40
-y = -10 maka y = 10 dan x = 20
Jadi titik potongnya ( 20,10 )
Buat tabel sebagai berikut :
L = 300 x + 800 y
Titik
Nilai L
(30,0)
9.000
(20,10)
14.000
(0,20)
16.000
Terlihat Nilai maksimum adalah 16.000
a.Jadi Laba yang diperoleh penjaja kue paling banyak untuk I hari sebesar Rp. 16.000,- sehingga pendapatan laba terbesar selama 30 hari adalah 30 x Rp. 16.000,- = Rp.480.000,-
b. Infak yang perlu dikeluarkan : 1% X Rp. 480.000,- = Rp. 4.800,-
IV. PENUTUP
Kesimpulan
1. Program Linier merupakan salah satu materi yang perlu diajarkan dalam pembelajaran Matematika di kelas III SMA semester pertama. Program Linier merupakan salah satu materi yang merupakan aplikasi matematika dalam bidang ekonomi. Dalam menyelesaikan masalah dengan Program Linier, paling tidak ada tiga langkah, yaitu mengubah soal cerita menjadi model matematika, menggambar daerah penyelesaian dari model matematika, dan menentukan nilai maksimum
2. Setelah mendapat rezeki, seorang muslim sangat dianjurkan agar menyisihkan sebagian harta diperolehnya untuk dinfakkan di jalan Allah SWT.
3. Upaya peningkatan iman dan taqwa (imtaq) bagi siswa SMA, dapat ditumbuhkan melalui integrasi pembelajaran Matematika khususnya materi bahasan Program Linier, dengan pelaksanaan infak.
4. Dalam menyelesaikan masalah dengan Program Linier yang dikaitkan dengan upaya peningkatan imtaq siswa tentang kesadaran berinfak, dapat dilakukan dengan menambahkan satu pertanyaan tentang besarnya infak setelah memperoleh keuntungan/laba dari suatu usaha. Dengan demikian urutan penyelesaian masalah dengan Program Linier yang dikaitkan dengan infak adalah sebagai berikut:
a. Mengubah soal cerita menjadi model matematika.
b. Menggambar daerah penyelesaian dari model matematika
c. Menentukan nilai maksimum dan menentukan besar infak dari laba/keuntungan maksimum.
Saran-saran
1. Kondisi perekonomian bangsa Indonesia secara umum masih memprihatinkan, hal ini diindikasikan masih banyak anggota masyarakat usia sekolah yang tidak dapat melanjutkan sekolah dikarenakan faktor biaya. Dengan semakin tumbuhnya kesadaran berinfak dari masyarakat yang berkemampuan ekonomi baik, diharapkan dapat mengurangi jumlah penduduk yang putus sekolah. Oleh karena itu pemahaman dan kesadaran berinfak ini perlu ditumbuhkembangkan dikalangan masyarakat termasuk siswa SMA. Untuk siswa SMA, dapat melalui pembelajaran dikelas, baik dalam pembelajaran Pendidikan agama maupun mata pelajaran lain termasuk dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu hendaknya guru selalu mengkaji agar semua materi pembelajaran yang diampu dapat diintegrasikan dengan peningkatan imtaq siswa.
2. Para guru hendaknya selalu mengadakan inovasi pembelajaran terutama yang dapat mengintegrasikan dengan upaya peningkatan imtaq siswa. Guru diharapkan selalu berusaha “menciptakan” forum yang dapat menumbuhkembangkan kualitas imtaq pribadi dan komunitasnya dan kualitas “keprofesiannya” sebagai guru. Beberapa kesempatan yang dapat kita manfaatkan misalnya forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Forum MGMP, selain membicarakan tentang hal-hal yang berhubungan dengan mata pelajaran “ansih”, dapat juga digunakan untuk membicarakan upaya peningkatan kualitas imtaq, baik untuk siswa maupun bagi guru. Meminjam istilah yang dipopulerkan KH.Abdullah Gymnastiar (Aa’ Gym) untuk mengadakan perubahan yang besar, hendaknya kita mulai dari hal-hal yang kecil, dimulai dari kita sendiri dan kita mulai sekarang juga.
3. Pemerintah Daerah perlu menfasilitasi upaya-upaya yang dilakukan oleh para guru, guna peningkatan kualitas imtaq siswa melalui pembelajaran, misalnya dengan mengadakan lomba antar guru / antar MGMP yang berhubungan dengan pengintegrasian peningkatan imtaq siswa dalam pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Andi Hakim Nasution. Matematika 2 SMA.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Jakarta:1994.
Bahan Dasar Peningkatan Wawasan Keagamaan Islam Guru Bukan Pendidi.kan Agama SLTP dan SLTA. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta : 2004.
Ismail B,. Metode Pembahasan 2000 Soal Matematika SMA. M2S, Bandung: 1987.
M.Zain Abdullah. Indeks Ayat-Ayat Al Qur’an. Ramadhani, Solo: 1988.
Naskah Keterkaitan Mata Pelajaran di SLTA dengan Imtaq, Matematika. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta : 2001
Noenik Sumartoyo,Prof, Dra.Matematika SMA Jilid 2.Erlangga, Jakarta:1989.
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Matematika. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta : 2003.
Rahmat Abd. Pasya. Bina Fikih.Erlangga, Jakarta: 2005.
Salim Bahreisy & Said Bahreisy. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir. PT. Bina Ilmu, Surabaya: 1987.
Sartono Wirodikromo. Matematika Untuk Kelas XII Semester 1. Erlangga, Jakarta:
2002.
Soenarjo,SH.,Prof. Alqur”an dan Terjemahannya. Yayasan Penyelenggara Penterjemahan Alqur’an. Jakarta:1971.
BIODATA
Drs. Jumbadi, M.Pd., dilahirkan di Sragen, 21 Juni 1964. Sejak kuliah, aktif mengajar dibeberapa sekolah antara lain di SMP Bhakti Praja Kalijambe Sragen, SMEA Tunas Pembangunan Surakarta, SMA Al Islam I Surakarta dan SMA Assalaam Sukoharjo. Lulus dari FKIP UNS Surakarta, Jurusan Matematika tahun 1988. Sejak tahun 1994 sampai sekarang aktif sebagai tenaga pendidik di SMA Negeri Colomadu karanganyar, Jawa Tengah Aktif di kegiatan MGMP Matematika Kabupaten Karanganyar sebagai Ketua, disamping itu aktif sebagai Ketua Forum Ilmiah Guru ( F I G) Kabupaten Karanganyar. Disamping itu juga aktif diberbagai Yayasan Pendidikan antara lain Yayasan Pendidikan Nurul Ilmi Surakarta dan Yayasan Al Abidin Surakarta.
Dengan biaya sendiri tahun 2000 menempuh Studi di Program Pasca Sarjana UNS Surakarta, Program Studi Teknologi Pendidikan dan lulus tahun 2002. Hasil Karya Tulis yang telah dimuat di beberapa jurnal Pendidikan antara lain : (1). Strategi Pembelajaran Matematika dengan Sempoa di Kelas Awal Sekolah Dasar (Jurnal Pendidikan Widya Tama LPMP Jawa Tengah, September 2004) (2). Strategi Pembelajaran Matematika di Kelas X SMA menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).( Jurnal Ilmiah Pendidikan Widya Sari, UKSW Salatiga, Januari 2005) (3). Strategi Pelaksanaan Program Tutorial sebaya Dalam Pembelajaran Matematika Di SMA (Jurnal Pendidikan Widya Tama LPMP Jawa Tengah, September 2005).
Selamat Datang
Terimakasih anda telah mengunjungi Blog MGMP Matematika SMA Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah Indonesia.
Blog ini dimaksudkan sebagai media komunikasi & publikasi hasil karya bagi anggota dan teman sejawat serta siapapun yang peduli terhadap kemajuan pendidikan di tanah air. Redaksi menerima naskah berupa info penting seputar penelitian & pendidikan serta pengembangan profesi guru. Tulisan juga dapat berupa hasil karya tulis, makalah, hasil penelitian baik berupa PTK maupun lainnya. Naskah yang layak akan diposting dalam blog ini, dan insyaAllah akan mendapatkan pahala dari Allah S.W.T. Naskah dapat dikirim melalui e-mail : jumbadi_smancolkra@yahoo.co.id
Blog ini dimaksudkan sebagai media komunikasi & publikasi hasil karya bagi anggota dan teman sejawat serta siapapun yang peduli terhadap kemajuan pendidikan di tanah air. Redaksi menerima naskah berupa info penting seputar penelitian & pendidikan serta pengembangan profesi guru. Tulisan juga dapat berupa hasil karya tulis, makalah, hasil penelitian baik berupa PTK maupun lainnya. Naskah yang layak akan diposting dalam blog ini, dan insyaAllah akan mendapatkan pahala dari Allah S.W.T. Naskah dapat dikirim melalui e-mail : jumbadi_smancolkra@yahoo.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar